Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Houston, Penyalur Tenaga Kerja untuk Pekerja Autisme

image-gnews
Temui Ral dan Zucca, duo yang membuat perjalanan ke dokter gigi jadi lebih mudah untuk anak-anak autis. ZOOMINTV
Temui Ral dan Zucca, duo yang membuat perjalanan ke dokter gigi jadi lebih mudah untuk anak-anak autis. ZOOMINTV
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Advokasi Nasional Penyandang Autisme di Amerika Serikat mencatat sekitar 500 ribu remaja penyandang autisme akan beranjak dewasa 10 tahun lagi. Namun, hingga saat ini belum ada platform lapangan kerja inklusif yang mengakomodasi kemampuan mereka.

Baca: Viral Penyandang Autisme Dilarang Naik Pesawat, Ini Penjelasannya

Lantaran semakin banyaknya penyandang autisme di Amerika Serikat, sebuah lembaga non-profit bernama Houston menyediakan program T3 yang merupakan singkatan dari Transition, Training, Tax Paying. Ini adalah program pelatihan, vocasional, dan penyediaan lapangan kerja bagi remaja penyandang autisme dan disabilitas lainnya.

Pelatihan yang diberikan antara lain magang di rumah sakit lokal, seperti Memorial Herman Southwest Hospital. Sedangkan beberapa kemampuan yang diberikan adalah membuat aksesori untuk rumah sakit, toko retail, lengkap dengan bengkel pembuatannya.

Pekerja magang di Houston juga dibekali kemampuan melayani klien rumah sakit, seperti menurunkan pasien dari kendaraan sampai kemampuan berkomunikasi dengan pelanggan. Seorang penyandang autisme yang mengikuti program ini adalah Shank.

Ibu Shank, Stephanie mengatakan anaknya menjadi lebih mandiri dan berhasil mendapat pekerjaan ketika memasuki usia dewasa. "Ini seperti titik permulaan dalam hidupnya," ujar Stephanie seperti yang dikutip dari Scoop.com, Senin 19 November 2018.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Dancing in the Rain, Film Christine Hakim tentang Autisme

Beberapa staf rumah sakit mengatakan awalnya agak canggung dengan kedatangan pekerja magang disabilitas. "Namun lama kelamaan kami merasa terbiasa dan terbantu dengan kehadiran mereka," ujar Stacey Anderson, perawat di Memorial Herman Southern Hospital yang juga penyintas untuk program Houston.

Saat melakukan kerja magang, Houston tetap memberikan dukungan akomodasi dan aksesibilitas bagi pekerjanya. Di antaranya, penyintas serta kendaraan khusus yang membawa pekerja magang ke tempat kerjanya.

Beberapa lulusan program magang dari Houston ini bahkan telah menjadi pekerja tetap di sebuah rumah sakit. Lantaran memberikan solusi yang cukup efektif, banyak gerakan sosial lain yang mendukung Houston dalam mengakomodasi potensi pekerja disabilitas.

Artikel lainnya: Inilah Robot untuk Terapi Autisme

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

11 hari lalu

Yesi Purnomowati, 48 tahun, peserta Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) 2024 pada Minggu, 7 April 2024. Sumber: Suci Sekar | TEMPO
Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.


Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

14 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.


6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?

15 hari lalu

Hari Autis Internasional Seorang anak penderita autisme merangkai manik-manik untuk di jadikan gelang pada kampanye kegiatan Hari Peduli Autis Internasional di Anjungan Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, 2 April 2017. ANTARA
6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?

Autism Spectrum Disorder (ASD) atau yang lebih sering disebut autisme merupakan gangguan perkembangan saraf.


Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

15 hari lalu

Seorang pengunjung melihat sejumlah lukisan karya penyandang autisme saat pameran karya seni Art for Autism di Atrium Grand City, Surabaya, Selasa (2/4). Pameran untuk memperingati Hari Autisme Sedunia  ini sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap penyandang autisme dan juga sebagai kampanye menolak diskriminasi terhadap penyandang autisme. TEMPO/Fully Syafi
Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)


Pakar Sebut Anak dengan Spektrum Autisme Juga Bisa Sukses

16 hari lalu

Instruktur selancar menemani anak-anak yang berpartisipasi dalam program Surftismo, terapi alternatif untuk anak-anak dengan diagnosis gangguan spektrum autisme dengan menggunakan selancar, di Chiltiupan, El Salvador 14 Agustus 2022. REUTERS/Jose Cabezas
Pakar Sebut Anak dengan Spektrum Autisme Juga Bisa Sukses

Anak dengan spektrum autisme dapat didukung potensinya hingga menjadi orang hebat. Berikut penjelasan pakar.


Hari Peduli Autisme Sedunia, Bedakan Anak Autisme dengan Hiperaktif

16 hari lalu

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Hari Peduli Autisme Sedunia, Bedakan Anak Autisme dengan Hiperaktif

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April dan masyarakat perlu membedakan gejala autisme dengan hiperaktif.


Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

21 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI


Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

22 hari lalu

Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Indonesia, Yasushi Masaki, di Jakarta, Selasa (19 Maret 2024). (ANTARA/HO-Kemnaker)
Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.


Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

24 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai meninjau Instalasi Jaringan Distribusi Air PAM di Kelurahan Kebon Kosong di Jl. Kemayoran Gempol RW.04 Kel. Kebon Kosong, Selasa, 24 November 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta


Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

25 hari lalu

Penumpang melintasi rel kereta api pada jam sibuk di stasiun kereta Gare de Lyon, saat karyawan kereta melakukan aksi mogok massal, di Paris, 3 April 2018. Aksi mogok pekerja kereta di Prancis mengganggu kelancaran perjalanan kereta di Eropa terutama untuk rute perjalanan dari Prancis ke Inggris dan Brussels yang dilayani kereta Eurostar. REUTERS
Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.