Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tunanetra Sartono Mahir Bikin Patung Kertas

image-gnews
Sartono, 55 tahun, tunanetra pembuat patung di Kampung Sekalekan, Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, pada Rabu, 7 November 2018. Dinda Leo Listy / KLATEN
Sartono, 55 tahun, tunanetra pembuat patung di Kampung Sekalekan, Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, pada Rabu, 7 November 2018. Dinda Leo Listy / KLATEN
Iklan

TEMPO.CO, Klaten - Menjadi tunanetra bukan alasan untuk menyerah pada kegelapan lantas menggantungkan hidup pada belas kasih orang lain. Prinsip itulah yang terus dipegang Sartono, 55 tahun, penyandang disabilitas netra asal Kabupaten Klaten yang setia menekuni pekerjaan sebagai perajin patung berbahan kertas selama hampir separuh usianya.

Baca juga:
Apa saja Fasilitas yang Diperlukan Tunanetra di Perpustakaan

"Sudah 25 tahun saya membuat patung. Tapi beberapa bulan ini sedang sepi, belum ada pesanan lagi," kata Sartono saat Tempo bertandang ke tempat tinggalnya di Kampung Sekalekan, Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah, pada Rabu, 7 November 2018. Sartono bersama istri dan anak semata wayangnya yang berumur 14 tahun dan memiliki keterbatasan intelegensi tinggal di sebuah rumah berlantai dua di tepi Jalan Pemuda, beberapa meter di barat Alun-alun Kota Klaten. Oleh sang pemilik rumah, Sartono dipercaya menjaga dan merawat rumah untuk indekos para karyawan toko itu.

Di garasi rumah itulah Sartono biasa mengerjakan patung-patung dengan bermacam bentuk dan ukuran, mulai dari patung manusia, hewan, hingga miniatur bangunan. Seluruh proses pembuatan patung itu dia kerjakan sendiri, mulai dari menganyam bambu menjadi rangka, membalut dan menata bentuknya menggunakan kertas sak semen dan koran bekas, hingga pengecatan pada tahap akhir.

"Saya tidak menggunakan bubur kertas karena mesti dipahat, sedangkan mata saya tidak bisa melihat. Jadi kertas-kertas itu langsung saya balutkan pada rangkanya kemudian dilem. Lemnya saya buat dari tepung kanji. Setelah dijemur, saya balut kertas lagi. Begitu terus sambil dibentuk-bentuk pakai tangan,” kata Sartono yang bertubuh kurus namun akrab disapa Pak Gendut oleh tetangganya.

Sartono, 55 tahun, tunanetra pembuat patung di Kampung Sekalekan, Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, pada Rabu, 7 November 2018. Dinda Leo Listy / KLATEN

Untuk menyelesaikan satu patung seukuran tubuh manusia, Sartono membutuhkan waktu sekitar sebulan. Sedangkan patung-patung hewan seperti anjing, kuda, dan harimau yang berukuran lebih kecil, bisa dia kerjakan selama dua pekan. Harga patungnya bervariasi, berkisar Rp 200 ribu sampai Rp 400 ribu. "Tergantung ukuran dan tingkat kerumitannya," kata Sartono.

Sartono biasanya menerima banyak pesanan patung setiap menjelang Agustus. Selain untuk karnaval perayaan hari ulang tahun kemerdekaan RI, patung-patung kertas itu juga sering digunakan sebagai penghias gardu atau panggung kesenian di desa-desa. Tidak sedikit pula yang memesan patung buatan Sartono untuk hiasan di taman atau teras rumah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Cara Tunanetra Bermain Catur

Sartono bukan disabilitas netra sejak lahir. Namun sejak berusia 9 tahun, kemampuan penglihatannya lambat laun menurun sampai hilang sama sekali. "Waktu sekolah, saya duduk di bangku belakang, lalu pindah ke tengah, duduk di bangku paling depan, sampai duduk tepat di depan papan tulis hingga akhirnya total tidak bisa melihat. Banyak guru menyayangkan kondisi saya karena dulu saya termasuk siswa yang pintar," kata Sartono mengenang masa kecilnya.

Meski akhirnya menyandang disabilitas netra, Sartono tetap melanjutkan pendidikannya di sekolah yang sama hingga lulus SD. "Tapi saya tidak lanjut ke SMP karena cita-cita dan keinginan merantau sudah pupus semua. Saya lalu bekerja jadi kuli bangunan. Tugas saya membuat adonan semen, menata batu-bata, dan apa saja yang bisa saya kerjakan dengan keterbatasan ini," kata Sartono.

Artikel lainnya: Kesulitan Teman Disabilitas Saat Berurusan dengan Bank

Selama tiga tahun menjadi kuli bangunan, Sartono juga mencari keahlian lain. Dan, pilihannya jatuh pada teknik membuat patung dari kertas. "Ada tetangga saya yang punya usaha kerajinan patung kertas. Saya ikut belajar. Awalnya cuma pegang-pegang, lalu saya coba membikin sendiri di rumah," kata Sartono.

Setelah menikah pada usia 40 tahun, Sartono juga sempat mencari tambahan penghasilan dengan berjualan minyak tanah. Namun, usaha tersebut tidak bertahan lama setelah harga minyak tanah mulai meroket dan dia membutuhkan banyak biaya untuk berobat anaknya. "Sekarang anak saya masih bersekolah di SLB," kata Sartono.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

12 hari lalu

Raditya Arief. Ui.ac.id
Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?


Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

12 hari lalu

Warga mengikuti mudik gratis bertajuk Mudik Dinanti, Mudik Di Hati BUMN, di JICT II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin 17 April 2023. Total peserta program mudik gratis Pelindo Group 2023 mencapai 3.650 orang dengan menggunakan 73 unit bus yang di selenggarakan di beberapa kota seperti Jakarta, Medan, Surabaya, Makassar, dan Bulukumba. Tempo/Tony Hartawan
Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

Kementerian BUMN kembali gelar program mudik gratis bertema "Mudik Asyik Bersama BUMN 2024" jelang perayaan Ramadan 2024


Anies Bertemu Komunitas Disabilitas, Serap Aspirasi dan Sebut Pentingnya Rumah Bagi Semua

16 hari lalu

Anies Baswedan bertemu dengan komunitas disabilitas. Foto: Instagram.
Anies Bertemu Komunitas Disabilitas, Serap Aspirasi dan Sebut Pentingnya Rumah Bagi Semua

Menurut Anies, Indonesia sudah selayaknya jadi rumah bagi semua, khususnya bagi para penyandang disabilitas.


Pendaftaran Beasiswa Australia Awards 2025 Telah Dibuka, Ini Syarat dan Ketentuannya

18 hari lalu

Yulia, alumnus IPPNU Pagerwojo, Perak Jombang yang berhasil mendapat beasiswa Magister Monash University Australia (Foto : Dok. Yulia)
Pendaftaran Beasiswa Australia Awards 2025 Telah Dibuka, Ini Syarat dan Ketentuannya

Beasiswa Australia Awards 2025 kini sudah dibuka. Tersedia untuk S2 dan S3 dan kursus singkat.


Bamsoet Apresiasi Perpedin Sebagai Bagian Dari Penggerak Perekonomian

19 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Perpedin Sebagai Bagian Dari Penggerak Perekonomian

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mengapresiasi Perkumpulan Pengusaha Disabilitas Indonesia (Perpedin) yang menjadi wadah bagi para penyandang disabilitas untuk mandiri secara ekonomi.


Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

20 hari lalu

Tiga peserta difabel berhasil lolos pada rekrutmen Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS). Istimewa
Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

Dua peserta difabel lolos SIPSS Polri sebagai dokter dan operator IT. Ini syarat mendaftar SIPSS Polri.


KCIC Sediakan Layanan Penumpang Berkebutuhan Khusus di Whoosh, Ada Petugas hingga Fasilitas Bantuan

20 hari lalu

Sejumlah penyandang disabilitas yang tergabung dalam Motor Disable Federation (Modif) Indonesia mencoba kereta cepat Whoosh pada Ahad, 3 Desember 2023. ANTARA/HO-PT KCIC
KCIC Sediakan Layanan Penumpang Berkebutuhan Khusus di Whoosh, Ada Petugas hingga Fasilitas Bantuan

Saat ini KCIC menyediakan layanan untuk membantu penumpang berkebutuhan khusus saat menggunakan Whoosh, mulai dari petugas dan fasilitas tambahan.


Polri Terima Dua Personel Disabilitas Jalur Rekrutmen SIPSS, Ini Penjelasannya

22 hari lalu

Asisten SDM Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo (kedua dari kiri) berfoto bersama peserta disabilitas yang lolos seleksi SIPSS 2024, Minggu 25 Februari 2024. (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri)
Polri Terima Dua Personel Disabilitas Jalur Rekrutmen SIPSS, Ini Penjelasannya

Dedi Prasetyo mengatakan Polri memperlakukan siswa difabel dan reguler setara.


Dikira Berlapis Emas, Pencuri Gasak Patung Yesus dan Bunda Maria di Gereja Madura

26 hari lalu

Adegan kelahiran Yesus yang menampilkan dua ibu Bayi Yesus, bukan patung Maria dan Yusuf konvensional, dipajang di Gereja Santo Petrus dan Paulus di Capocastello di Mercogliano, Italia 23 Desember 2023. REUTERS/Ciro De Luca
Dikira Berlapis Emas, Pencuri Gasak Patung Yesus dan Bunda Maria di Gereja Madura

Berbekal linggis, MZ membobol pintu Gereja Mariya Immakulata yang terletak di Desa Gili Timur, Kecamatan Kamal, Bangkalan, Madura.


Pemilu 2024, Banyak Difabel Tak Dapat Mengakses TPS dan Kertas Suara Dibatasi

31 hari lalu

Penyandang disabilitas melakukan pencoblosan. Foto: Istimewa.
Pemilu 2024, Banyak Difabel Tak Dapat Mengakses TPS dan Kertas Suara Dibatasi

Catatan penyelenggaraan Pemilu 2024, banyak difabel tidak bisa menggunakan hak suaranya karena mendapatkan kertas suara terbatas.