TEMPO.CO, Jakarta - Setelah Asian Para Games, hari ini dan besok berlangsung perhelatan ASEAN Autism Games atau AAG di Gelanggang Olahraga Soemantri Brodjonegoro, Jakarta Selatan.
ASEAN Autism Games ini merupakan kegiatan utama dari The 4th ASEAN Autism Network (AAN) Congress. ASEAN Autism Games terdiri dari lomba lari dan lomba renang yang diikuti sekitar 220 individu dengan Spektrum Autisme. Dari 220 peserta tadi, sebanyak 180 peserta dari Indonesia dan 40 peserta dari negara anggota ASEAN Autism Network.
Baca Juga:
Ketua Yayasan Autisma Indonesia, Melly Budhiman mengatakan ASEAN Autism Games bermula dari Kongres ASEAN Autism Network yang selalu diikuti oleh orang tua. Dari situ kemudian ada ide membuat kegiatan yang menarik untuk anak-anak dengan spektrum autisme. "Olahraga adalah salah satu cara yang paling mungkin dalam membuat kegiatan yang mengikutsertakan anak-anak," kata Melly Budhiman dalam keterangan tertulis.
Baca juga:
Agatha Suci: Orang Tua Anak Berkebutuhan Khusus Tak Perlu Malu
Melly Budhiman yang juga salah seorang pendiri ASEAN Autism Network ini menjelaskan lomba lari dan renang dipilih karena semua orang bisa melakukannya dan banyak anak-anak dengan spektrum autisme suka berenang. "Karenanya baru dua cabang olahraga itu saja untuk saat ini. Ke depan, tidak menutup kemungkinan akan diperlombakan cabang lain seperti bowling dan anggar," ucap Melly Budhiman.
Selain lomba lari dan renang, di ASEAN Autism Games akan diadakan eksibisi Dodge Bee, yaitu permainan dari Jepang yang diperagakan oleh ahli dari Jepang. Ada pula permainan tradisional yang dapat diikuti oleh para individu dengan spektrum autisme.