TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan difabel ada yang sedang mempersiapkan atau menjalani proses kehamilan dan melahirkan. Bagi mereka, ada beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum hamil dan melahirkan.
Baca: Beda Sistem Penilaian untuk Disabilitas dalam Tes CPNS
Berikut ini tips yang dibagikan aktivis pemenuhan hak penyandang disabilitas sekaligus vloger asal Inggris, Lizzy Dwilliams, seperti yang dikutip dari situs The Guardian, Sabtu 13 Oktober 2018.
1. Pilih konsultan kesehatan yang mengetahui disabilitas pasien
Pastikan konsultan kesehatan terpilih adalah konsultan kesehatan yang mementingkan kondisi kesehatan secara menyeluruh, bukan hanya terfokus pada keadaan disabilitas saja. Pilih konsultan kesehatan yang memiliki sikap perhatian, cepat tanggap dan terampil.
2. Sertakan asisten rumah tangga yang terampil
Asisten rumah tangga yang teampil akan sangat membantu saat penyandang disabilitas membutuhkan pertolongan menghadapi proses kehamilan, melahirkan, serta pasca-melahirkan. Pilih asisten rumah tangga yang dapat menemani sepanjang waktu dan siaga. Utamakan asisten rumah tangga yang dapat berpikir kritis dan mengambil tindakan cepat untuk mengantisipasi setiap keadaan.
3. Periksa keadaan rumah sakit atau kondisi tempat melahirkan
Periksa penyediaan aksesibilitas di rumah sakit atau tempat bersalin. Pastikan terdapat ramp atau bidang miring untuk tempat berjalan kursi roda, atau pegangan yang dapat digunakan oleh pasien dengan disabilitas.
4. Pastikan ada pendampingan dari pasangan atau keluarga
Saat mendekati hari kelahiran, pastikan pasangan atau keluarga dapat membantu penyandang disabilitas ketika mulai masuk ruang perawatan sebelum melahirkan. Sebab, pasangan atau keluarga yang dapat memberikan dukungan secara psikologis dan menolong penyandang disabilitas bila mereka harus melakukan mobilitas, seperti ke laboratorium atau ke kamar kecil.
5. Persiapkan teknik khusus saat penyandang disabilitas memberikan ASI kepada bayi
Beberapa rumah sakit menggunakan alat gendongan bayi yang dilengkapi tali pengaman yang dapat digunakan oleh penyandang disabilitas tanpa lengan, bila ingin menyusui bayinya. Ada pula yang menggunakan teknik mendekap bayi dengan posisi bayi tengkurap di atas dada ibunya.