Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menjaga Tunawicara Tetap Bicara, Rahasianya? 4 Jam Setiap Hari

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi pekerja disabilitas. Shutterstock.com
Ilustrasi pekerja disabilitas. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyandang disabilitas wicara, belum tentu tuli. Sebagian dari mereka, dapat mendengar namun tidak memiliki organ yang berfungsi mengeluarkan suara. Banyak terminologi yang mendeskripsikan penyandang disabilitas tanpa suara ini, salah satunya adalah tunawicara.

Baca juga: Bonus buat Disabilitas di Asian Para Games 2018: yang Cepat Dapat

“Salah satu contoh tunawicara  adalah mereka yang tidak memiliki langit langit di dalam rongga mulut sejak lahir, otomatis tekanan udara yang harusnya memantul di langit langit saat bicara keluar melalui hidung,” ujar salah satu Terapis Wicara Dari Panti Sosial Bina Rungu dan Wicara Melati, Vivi Indriani, bi PSBRW Nelati, Bambu Apus, Jakarta Timur, Kamis 6 September 2018.

Meski begitu, menurut Vivi tetap ada kesempatan bagi mereka untuk berkomunikasi, meski tanpa suara. Caranya melalui terapi berbicara yang dilakukan setiap saat setiap hari. Alat komunikasi yang digunakan adalah bahasa isyarat.

“Dalam sehari, minimal mereka harus berbicara Dan diajak bicara selama kurang lebih 4 jam,” ujar Vivi. Terapi dapat dilakukan sambil ber interaksi dengan teman teman sesama tunawicara atau dengan teman teman Tuli.

Dalam sesi terapi wicara, Vivi tidak lagi menggunakan metode lama. Yaitu, metode yang dilakukan dengan memegang organ seperti mulut, lidah atau tenggorokan.

“Sekarang model terapi seperti itu sudah tidak diperbolehkan,” ujar Vivi. Terapi dilakukan Vivi melalui Tatap muka dan membaca gerak bibir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Biasanya, penyandang disabilitas wicara menempuh pelatihan dan pendidikan berkomunikasi selama kurang lebih tiga tahun. Mereka menerima terapi wicara  di panti sosial pembinaan atau sekolah luar biasa. Setelah itu, mereka akan kembali kepada keluarga.

“Di dalam keluarga,harus rajin diajak berbicara juga, karena banyak kasus, di keluarganya tidak diajak bicara, anak yang bersangkutan akhirnya kembali enggan berkomunikasi, bahkan ada sampai yang menarik diri dari lingkungan sosialnya,” ujar Vivi.

Di PSBRW Melati peserta binaan diajarkan untuk tetap bersuara. Meskipun, saat berbicara, suara yang keluar tidak seperti orang pada umumnya.

“Ini untuk menjaga kepercayaan diri mereka sekaligus melatih mereka dalam menyampaikan sesuatu kepada orang lain,” ujar Vivi. Bila maksud yang disampaikan kurang jelas , Vivi langsung meminta peserta binaan memperagakan aktivitas yang dimaksudkan.

“Sebab, tidak semua peserta dapat membaca dan menulis, ada sebagian dari mereka yang berasal dari daerah daerah terpencil dan belum tersentuh pendidikan, sehingga bahasa isyarat pun mereka belum bisa,” ujar Vivi. Lantaran bahasa isyarat juga belum dimengerti oleh sebagian peserta , Vivi menggunakan pendekatan interaksi. Sebab, semakin banyak penyandang tunawicara berinteraksi, mereka akan semakin percaya diri dan tahu cara menyampaikan aspirasi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

20 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.


Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

30 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai meninjau Instalasi Jaringan Distribusi Air PAM di Kelurahan Kebon Kosong di Jl. Kemayoran Gempol RW.04 Kel. Kebon Kosong, Selasa, 24 November 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta


BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

33 hari lalu

Ilustrasi lowongan pekerjaan. ANTARA/R. Rekotomo
BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

Rrekrutmen Bersama BUMN (RBB) dimulai Sabtu, 23 Maret 2024. BUMN menyediakan 688 lapangan pekerjaan dengan 1.830 posisi.


Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

49 hari lalu

Raditya Arief. Ui.ac.id
Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?


Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

49 hari lalu

Warga mengikuti mudik gratis bertajuk Mudik Dinanti, Mudik Di Hati BUMN, di JICT II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin 17 April 2023. Total peserta program mudik gratis Pelindo Group 2023 mencapai 3.650 orang dengan menggunakan 73 unit bus yang di selenggarakan di beberapa kota seperti Jakarta, Medan, Surabaya, Makassar, dan Bulukumba. Tempo/Tony Hartawan
Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

Kementerian BUMN kembali gelar program mudik gratis bertema "Mudik Asyik Bersama BUMN 2024" jelang perayaan Ramadan 2024


Anies Bertemu Komunitas Disabilitas, Serap Aspirasi dan Sebut Pentingnya Rumah Bagi Semua

53 hari lalu

Anies Baswedan bertemu dengan komunitas disabilitas. Foto: Instagram.
Anies Bertemu Komunitas Disabilitas, Serap Aspirasi dan Sebut Pentingnya Rumah Bagi Semua

Menurut Anies, Indonesia sudah selayaknya jadi rumah bagi semua, khususnya bagi para penyandang disabilitas.


Bamsoet Apresiasi Perpedin Sebagai Bagian Dari Penggerak Perekonomian

56 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Perpedin Sebagai Bagian Dari Penggerak Perekonomian

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mengapresiasi Perkumpulan Pengusaha Disabilitas Indonesia (Perpedin) yang menjadi wadah bagi para penyandang disabilitas untuk mandiri secara ekonomi.


KCIC Sediakan Layanan Penumpang Berkebutuhan Khusus di Whoosh, Ada Petugas hingga Fasilitas Bantuan

57 hari lalu

Sejumlah penyandang disabilitas yang tergabung dalam Motor Disable Federation (Modif) Indonesia mencoba kereta cepat Whoosh pada Ahad, 3 Desember 2023. ANTARA/HO-PT KCIC
KCIC Sediakan Layanan Penumpang Berkebutuhan Khusus di Whoosh, Ada Petugas hingga Fasilitas Bantuan

Saat ini KCIC menyediakan layanan untuk membantu penumpang berkebutuhan khusus saat menggunakan Whoosh, mulai dari petugas dan fasilitas tambahan.


Pemilu 2024, Banyak Difabel Tak Dapat Mengakses TPS dan Kertas Suara Dibatasi

16 Februari 2024

Penyandang disabilitas melakukan pencoblosan. Foto: Istimewa.
Pemilu 2024, Banyak Difabel Tak Dapat Mengakses TPS dan Kertas Suara Dibatasi

Catatan penyelenggaraan Pemilu 2024, banyak difabel tidak bisa menggunakan hak suaranya karena mendapatkan kertas suara terbatas.


Cerita Penyandang Disabilitas Tak Bisa Nyoblos Pemilu 2024 di TPS Wyata Guna Bandung

14 Februari 2024

Pemilih tunanetra dibantu pendamping melakukan pencoblosan surat suara pada pelaksanaan Pemilu 2024 di TPS 014 Panti Sosial Bina Netra dan Tuna Rungu Cahaya Batin, Jakarta, Rabu 14 Februari 2024. Sebanyak 25 pemilih tunanetra di TPS tersebut memberikan hak pilihnya dengan bantuan pendamping saat mencoblos. TEMPO/Tony Hartawan
Cerita Penyandang Disabilitas Tak Bisa Nyoblos Pemilu 2024 di TPS Wyata Guna Bandung

Dari total pemilih terdaftar 287 orang di TPS Sentra Wyata Guna, sebanyak 41 orang diantaranya disabilitas netra dan ODGJ.