Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sangkar Burung Buatan Perajin Tuli, Harganya Hingga Rp 4 Juta

Editor

Susandijani

image-gnews
ilustrasi sangkar burung (pixabay.com)
ilustrasi sangkar burung (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sangkar burung setinggi 1 meter  itu penuh dengan ukiran tiga dimensi di bagian atasnya. Salah satu ukiran yang paling menarik perhatian adalah replika naga lengkap dengan Sisik, taring dan kumis. Ukiran naga itu menyatu dengan kaitan yang diukir tak kalah detil.

Baca juga: Perajin Sangkar Burung Tantang Produk Cina

“Satu jenis sangkar Burung seperti ini bisa dibanderol hingga  Rp 4 juta, waktu itu pernah ada yang memesannya,” ujar salah satu pekerja sosial dan pengajar ketrampilan di Panti Sosial Bina Rungu Wicara (PSBRW)  Melati, Bambang Sulistiyono, saat diwawancara di PSBRW Melati, Bambu Apus, Jakarta Timur, Kamis 6 September 2018.

Sangkar Burung berukir dari kayu jati itu merupakan hasil tangan terampil Arya Widi Saputra, 28 tahun, penghuni sekaligus instruktur ketrampilan di lembaga yang mendidik dan memberdayakan insan tuli itu. Arya dapat menghabiskan waktu sekitar satu bulan untuk mengukir sekaligus membuat Sangkar burung seberat 6 Kilogram tersebut.

Arya sendiri yang mendesain pola ukir di sangkar burung melalui program desain grafis komputer. Insan tuli asal Jawa Tengah ini kemudian mengaplikasikannya pada kayu jati yang sudah diukur dan dipotong. Setelah itu, ia pula yang mengamplasnya hingga halus dan melapisinya dengan plitur. Semua proses dikerjakan Arya dengan sangat fokus dan detail.

“Dari semua proses, yang tersulit adalah saat membuat ukirannya,” ujar Arya melalui penerjemah bahasa isyarat Vivi Indriani. Selain itu, Aria juga harus bersabar ketika membuat jeruji Sangkar yang hanya sebesar lidi. Lantaran jeruji ini harus memiliki ukuran yang sama dan antar jeruji  harus dipasang Presisi, yaitu 1,5 cm.

Selain Arya, ada pula Haikal Alfarizi, 22 tahun, insan tuli yang sudah dua tahun ini menjadi murid Arya. Haikal memproduksi Sangkar Burung yang lebih kecil dan terbuat dari kayu Mahoni. Masih ada dua insan tuli lainnya yang membuat sangkar burung di PSBRW Melati. Rata rata, mereka dapat memproduksi 4 sampai 6 sangkar Burung setiap Minggunya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Sangkar burung yang diproduksi, adalah sangkar burung dengan ukuran lebih kecil sekitar 50 cm dan sangkar burung yang dijadikan hiasan kap lampu,” ujar Vivi Indriani. Bila sangkar burung berukir dari kayu jati bisa terjual hingga Rp4 juta, maka Sangkar Burung yang lebih kecil dibanderol sekitar Rp 100 - 400 ribu. Meski berukuran lebih kecil, sangkar burung tersebut tetap dihiasi  ukiran yang sangat detil.

Sangkar Burung ini tidak hanya terjual di Indonesia. Pada pertemuan menteri menteri se-ASEAN tahun lalu,  lebih 20 sangkar burung buatan para pengrajin tuli, ini diborong para menteri dari negara negara ASEAN. “Thailand adalah salah satu negara yang memesan cukup banyak,” ujar Vivi.

Demi memenuhi permintaan pasar, PSBRW Melati mendatangkan bahan baku berupa Kayu jati dan kayu Mahoni dari daerah Jawa tengah. Sedangkan untuk lapisan plitur atau cat akrilik, para pengrajin bisa mendapatkannya di toko bahan bangunan di sekitar panti.

Diakui pengurus panti, faktor tersulit yang dihadapi para pengrajin adalah ketersediaan pengajar bagi insan tuli yang ingin mengembangkan keterampilan dibidang pembuatan sangkar burung. “Kami perlu memberikan teknik dan keterampilan yang baru untuk mereka, agar dapat memenuhi permintaan dan selera pasar nantinya,” ujar Koordinator Sumber Daya Manusia PSBRW Melati, Kokom Komalawati.

Baca juga: Teman Tuli Rias Penari Pembukaan dan Penutupan Asian Games 2018

Menurut Kokom, selain keterampilan membuat sangkar burung, ada keterampilan unggul lainnya yang dimiliki insan tuli di PSBRW Melati. Ada keterampilan membuat barang barang konveksi, barang barang gerabah, logam, mebel hingga lukisan. Para pengrajin tuli ini mendapatkan pembekalan keterampilan sekitar tiga sampai empat jam setiap harinya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah Para Guru Mengaji Ajarkan Baca Alquran Untuk Penyandang Tuli

20 hari lalu

Sejumlah santri penyandang tuli bisa membaca Alquran dengan bahasa Isyarat. TEMPO/Putri Safira Pitaloka
Kisah Para Guru Mengaji Ajarkan Baca Alquran Untuk Penyandang Tuli

Sebuah pondok mengaji di Majalengka membuat metode khusus belajar Alquran untuk penyandang tuli. Membaca Alquran dengan bahasa isyarat.


Gerakan Bahasa Isyarat Anies Baswedan Saat Debat Capres, Ini Artinya

5 Februari 2024

Gerakan Bahasa Isyarat Anies Baswedan Saat Debat Capres, Ini Artinya

Anies Baswedan menggunakan bahasa isyarat ketika mengawali debat capres pada 4 Februari 2024. Begini pemahaman bahasa isyarat?


Bisakah Pemilik Telinga Kecil Mendengar?

7 November 2023

Ilustrasi anak menutup telinga. shutterstock.com
Bisakah Pemilik Telinga Kecil Mendengar?

Pakar mengatakan orang dengan telinga kecil hanya di satu sisi masih bisa berkomunikasi. Kapan pasien disebut mengalami gangguan pendengaran?


Whaikaha Jadi Nama Resmi Bahasa Isyarat Selandia Baru

30 Juni 2023

Kementerian Disabilitas Selandia Baru menunjukkan bahasa isyarat di Selandia Baru. Foto:  Supplied.
Whaikaha Jadi Nama Resmi Bahasa Isyarat Selandia Baru

Kementerian Penyandang Disabilitas Selandia Baru telah berulang kali diminta meresmikan nama bahasa isyarat ini sejak Desember 2021.


5 Penyebab Telinga Tuli Sebelah

16 Mei 2023

Ilustrasi pemeriksaan telinga. shutterstock.com
5 Penyebab Telinga Tuli Sebelah

Kondisi gangguan pendengaran sebelah tergolong tuli unilateral


Jelang Hari Pendengaran Sedunia, Sayangnya Harga Alat Bantu Dengar Masih Mahal

1 Maret 2023

Alat bantu dengar. ANTARA/Lucky R.
Jelang Hari Pendengaran Sedunia, Sayangnya Harga Alat Bantu Dengar Masih Mahal

PGPKT menyoroti harga alat bantu dengar bagi penyandang tunarungu di Indonesia yang masih relatif mahal sehingga sulit dijangkau kebanyakan orang.


Alasan Tuli Dinilai Lebih Baik daripada Tuna Rungu

20 Desember 2022

Pengemudi Gojek mengikuti pelatihan bahasa isyarat di BedeeCafe dan Kedai Mis U, Cinere, Depok, Jumat 18 Oktober 2019. TEMPO | Cheta Nilawaty
Alasan Tuli Dinilai Lebih Baik daripada Tuna Rungu

Tuli harus dituliskan dengan menggunakan huruf kapital 'T' lantaran merujuk pada sebuah identitas kelompok.


Asyiknya Bermain Tebak Kata Sekaligus Belajar Bahasa Isyarat

20 Desember 2022

Kelas literasi teman dengar yang berlangsung di kantor Dinas Perpustakaan Sumatera Selatan. TEMPO | Parliza Hendrawan
Asyiknya Bermain Tebak Kata Sekaligus Belajar Bahasa Isyarat

Pengenalan bahasa isyarat pemula yang cukup mengasyikkan ini dapat dilakukan hanya dalam waktu setengah jam saja.


Ini Berbagai Sebab Komposer Ludwig van Beethoven Menjadi Tuli

17 Desember 2022

Buku-buku yang dijual di Museum Beethoven yang kembali dibuka di masa pandemi, di Wina, Austria, 2 Juli 2020. Xinhua/Guo Chen
Ini Berbagai Sebab Komposer Ludwig van Beethoven Menjadi Tuli

Tak banyak yang tahu komposer ternama Ludwig van Beethoven tuli, bahkan saat menciptakan karya-karya legendarisnya. Apa penyebabnya?


Kisah Ludwig van Beethoven Komponis Termasyhur dengan Gangguan Pendengaran Akut

16 Desember 2022

Ludwig van Beethoven[Wikimedia.org]
Kisah Ludwig van Beethoven Komponis Termasyhur dengan Gangguan Pendengaran Akut

16 Desember ini, merupakan kelahiran komponis dunia Ludwig van Beethoven 252 tahun lalu. Tak banyak yang tahu sosok penentu musik Barat ini tuli.