Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahasa Isyarat SIBI dan Bisindo, Tilik Perbedaannya

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi penyandang cacat / kaum difabel. REUTERS/Rafael Marchante
Ilustrasi penyandang cacat / kaum difabel. REUTERS/Rafael Marchante
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok masyarakat Tuli di Indonesia menggunakan dua jenis bahasa untuk berkomunikasi. Yaitu, Sistem Bahasa Isyarat Indonesia (SIBI) dan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo). Berikut ini perbedaan antara SIBI dan Bisindo.

“Bisindo merupakan bahasa yang berkembang secara alami di kelompok masyarakat Tuli Indonesia, sedangkan SIBI adalah tata cara mempresentasikan bahasa lisan Indonesia ke dalam gerakan tertentu,” ujar Adi Kusumo Baroto, Peneliti Bahasa Isyarat dari Laboratorium Riset Bahasa ISyarat, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia, kepada Tempo, Senin 8 Juli 2018.

Menurut Adi, Bisindo memiliki tata bahasa yang berbeda dengan bahasa lisan yang digunakan orang-orang mendengar pada umumnya. Perbedaan tata bahasa itu mencangkup semua unsur mulai dari fonologi, morfologi, sintaksis, pragmatis dan unsur lainnya.

Baca juga:
Saung Harmoni, Kelompok Angklung Tunanetra
Pilkada 2018, Cerita Pemilih Tunanetra dari Bilik Suara

“Contoh bahasa isyarat alami lain adalah American Sign Language atau ASL, maupun British Sign Language atau BSL,” ujar Adi. Menurut Adi, ada sekitar 100 jenis bahasa isyarat aalami yang berkembang di masyarakat Tuli dunia, salah satunya Bisindo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, SIBI bukanlah bahasa alami yang berkembang di kelompok masyarakat Tuli, melainkan sebuah sistem atau cara untuk merepresentasikan tata bahasa lisan Indonesia ke dalam isyarat buatan. SIBI memiliki struktur yang sama dengan tata bahasa lisan Indonesia. “Seperti adanya penggunaan awalan dan akhiran,” ujar Adi.

Bisindo sudah ada sejak Indonesia belum merdeka. Syangnya, saat itu literatur, penelitian dan kajian mengenai Bisindo sangat minim. Referensi yang sangat minim ini membuat Bisindo tidak populer di masyarakat luas termasuk pemerintah. “Bisindo dianggap sebagai bahasa primitif,” ujar Adi.

Karena keberadaannya yang tidak muncul ke permukaan, , pemerintah menciptakan sistem bahasa sendiri yang disebut SIBI dan mengesahkan penggunaannya di sekolah sekolah luar biasa maupun lembaga pada 1994. Sayangnya, penciptaan SIBI tidak melibatkan kelompok masyarakat Tuli. Sehingga SIBI kurang dapat diterima luas oleh kelompok masyarakat Tuli. “Banyak kosa kata yang contentnya mengadopsi isyarat. (gerakan) Amerika,” ujar Adi.

Hingga saat ini, penggunaan bahasa isyarat di kelompok masyarakat Tuli masih terpecah. Ini karena SIBI masih digunakan sebagai bahasa pengantar resmi di SLB. Sedangkan penggunaan Bisindo yang lebih mempresentasikan maksud masyarakat Tuli masih belum diterapkan penggunaannya di sekolah-sekolah.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bahasa Saparua Terancam Punah, Periset BRIN Ungkap Penyebabnya

17 hari lalu

Papan nama Gedung BRIN di Jakarta. Foto: Maria Fransisca Lahur
Bahasa Saparua Terancam Punah, Periset BRIN Ungkap Penyebabnya

BRIN melakukan riset kolaborasi dengan Endangeres Languages Documentation Programme Jerman untuk mendokumentasikan bahasa di Saparua.


Gerakan Bahasa Isyarat Anies Baswedan Saat Debat Capres, Ini Artinya

52 hari lalu

Gerakan Bahasa Isyarat Anies Baswedan Saat Debat Capres, Ini Artinya

Anies Baswedan menggunakan bahasa isyarat ketika mengawali debat capres pada 4 Februari 2024. Begini pemahaman bahasa isyarat?


Bahasa dan Pembangunan Berkelanjutan

14 November 2023

Bahasa dan Pembangunan Berkelanjutan

Istilah 'pembangunan berkelanjutan' telah menjadi sorotan utama dalam perbincangan global saat ini.


Kemenag Terjemahkan Al-Qur'an dalam 26 Bahasa Daerah, akan Tambah Bahasa Papua

9 November 2023

Salinan Al Quran langka yang telah dipulihkan, yang dianggap sebagai salah satu salinan kitab suci tertua di dunia dan berasal dari abad pertama Hijriah, menurut Perpustakaan dan Arsip Nasional Mesir, dipajang di Perpustakaan dan Arsip Nasional Mesir, di Kairo, Mesir 27 September 2023. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Kemenag Terjemahkan Al-Qur'an dalam 26 Bahasa Daerah, akan Tambah Bahasa Papua

Ke-26 bahasa daerah itu merupakan bahasa daerah yang tersebar di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali.


Bisakah Pemilik Telinga Kecil Mendengar?

7 November 2023

Ilustrasi anak menutup telinga. shutterstock.com
Bisakah Pemilik Telinga Kecil Mendengar?

Pakar mengatakan orang dengan telinga kecil hanya di satu sisi masih bisa berkomunikasi. Kapan pasien disebut mengalami gangguan pendengaran?


Cara Ganti Bahasa ChatGPT dengan Mudah dan Cepat, Bisa Pakai Bahasa Indonesia

25 Oktober 2023

Chatgpt. Shutterstock
Cara Ganti Bahasa ChatGPT dengan Mudah dan Cepat, Bisa Pakai Bahasa Indonesia

ChatGPT didukung lebih dari 95 bahasa, mulai dari bahasa Inggris, Indonesia, Arab, Mandarin, Jepang dan Prancis.


Anies Muncul di Malaysia Bicara Soal Bahasa

12 Oktober 2023

Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan saat menjadi pembicara kunci dalam acara 40th Anniversary Symposium by International Islamic University Alumni Association di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (11/10/2023). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)
Anies Muncul di Malaysia Bicara Soal Bahasa

Calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, menjadi pembicara dalam kuliah di Universiti Islam Antarbangsa Malaysia (IIUM)


Abad Konsolidasi Trigatra Bangun Bahasa

3 Oktober 2023

Abad Konsolidasi Trigatra Bangun Bahasa

Untuk menuju titik keemasan, Kongres Bahasa Indonesia (KBI) XII menggelorakan semangat berkeindonesiaan: adibasa; adiwangsa.


Ratusan Tugas Menanti Duta Bahasa 2023

2 Oktober 2023

Ratusan Tugas Menanti Duta Bahasa 2023

Setiap Duta Bahasa dari tiap provinsi harus mengunggah 30 konten tentang Literasi, Pelestarian Bahasa Daerah, dan Internasionalisasi Bahasa Indonesia.


Duta Besar Gandi Sulistiyanto Terima Anugerah MURI

29 September 2023

Gandi Sulistiyanto pada 27 September 2023 menerima penghargaan MURI atas jasanya memberikan layanan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) luar negeri khususnya di Korea. Sumber: dokumen KBRI Seoul
Duta Besar Gandi Sulistiyanto Terima Anugerah MURI

Gandi Sulistiyanto menerima penghargaan MURI atas jasanya memberikan layanan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) luar negeri khususnya di Korea