TEMPO.CO, Jakarta - Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) lebih rawan mengalami bullying tiga kali lebih besar dari pada anak-anak pada umumnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan The British Journal for Learning Support, ABK rawan mengalami bullying karena banyak faktor.
Beberapa faktor yang mendukung terjadinya bullying adalah ketidakpahaman lingkungan sosial , komunikasi dan pemahaman terhadap diri. Dilansir dari situs stopbullying.org, ABK sebaiknya paham konsep bullying dengan cara mereka sendiri.
Berikut ini 5 cara efektif pencegahan bullying bagi ABK, seperti yang dilansir dari situs Themighty.com:
Baca: 10 Pesan Sebelum Anak Berkebutuhan Khusus Belajar di Sekolah Umum
1. Ajarkan anak berkebutuhan khusus mengenali bentuk bullying
Banyak ABK yang tidak menyadari bila dirinya sedang menerima bullying. Biasanya yang melakukan bullying adalah seorang teman atas nama persahabatan. Ajari anak, bila pertemanan tidak melakukan bullying satu sama lain.
2. Ajari anak tidak menanggapi bullying yang dilancarkan kepadanya
Orang tua dapat mencegah ABK jadi target bullying dengan tidak bereaksi terhadap pancingan yang dilancarkan pelaku bullying. Bila korban tidak bereaksi, pelaku bullying akan kehilangan keyakinan untuk meneruskan perbuatannya.
3. Ajari anak mengenai adanya bullying di dunia maya
Beberapa kelompok Anak Berkebutuhan Khusus sudah ada yang mudah mengakses berbagai teknologi informasi. Banyak di antara mereka yang bahkan memiliki akun media sosial. Pantau kegiatan anak dalam bermedia sosial. Orang tua juga bia memperkaya modus bullying di medsos. Salah satunya berpura-pura sebagai lawan jenis yang tertarik kepada mereka.
4. Cegah bullying dengan melibatkan orang berpengaruh di sekitar ABK
Tidak dapat dipungkiri, bullying dapat dihentikan dengan campur tangan orang berpengaruh di sebuah lingkungan pergaulan. Jadikan orang tersebut tempat mengadu ABK bila mengalami bullying. Dengan adanya mentor pelindung, ABK dapat menyelesaikan masalahnya, daripada menghadapinya sendiri.
Baca: Sebab Menulis Kata Tuli Harus Diawali Huruf Kapital
5. Ajari guru, teman, orang tua teman maupun orang lain di sekitar ABK untuk menerima keadaan ABK
Pelaku bullying dipercaya memiliki persepsi “Dapat berlaku semena-mena terhadap orang yang berbeda”. Pengertian terhadap perbedaan kondisi ABK. Guru atau orang dewasa yang tidak sadar sedang melakukan bullying akan diikuti oleh anak yang tidak mengerti. Karena itu perlu ada peningkatan kesadaran terhadap kondisi di sekitar ABK.
Selain 5 cara pencegahan bullying tersebut, faktor keberanian menyampaikan kasus bullying merupakan kunci pemberantasan bullying.
STOPBULLYING.ORG | THEMIGHTY.COM