Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kaiden, Orang Indonesia Pertama Pembuat Tongkat Tunanetra

image-gnews
Kaiden Dwidjo Leksono, orang Indonesia pertama yang membuat tongkat tunanetra. Selama ini tongkat tunanetra biasanya diimpor dari Jepang, Belanda, dan Thailand. TEMPO | Cheta Nilawaty
Kaiden Dwidjo Leksono, orang Indonesia pertama yang membuat tongkat tunanetra. Selama ini tongkat tunanetra biasanya diimpor dari Jepang, Belanda, dan Thailand. TEMPO | Cheta Nilawaty
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga puluh satu tahun lalu, hidup Kaiden Dwidjo Leksono hampir saja berakhir di tali gantungan. Lelaki yang kehilangan penglihatan di usia 32 tahun itu hampir bunuh diri karena merasa dunianya sudah hancur sejak cahaya tak lagi memantul di retinanya akibat pendarahan.

Baca juga:
Saung Harmoni, Kelompok Angklung Tunanetra
Pilkada 2018, Cerita Pemilih Tunanetra dari Bilik Suara

"Saya tidak memperhatikan kata-kata dokter yang sudah mendiagnosa ada pendarahan di retina. Saya tetap bekerja seperti biasa dan akhirnya mata bekerja terlalu berat sehingga penglihatan hilang sama sekali," ujar Kaiden saat diwawancara di rumahnya, Semper Jakarta Utara, Sabtu 7 Juli 2018. Seandainya lelaki 63 tahun itu mendengar bisikan setan tadi, mungkin tak akan pernah ada tongkat Tunanetra buatan orang Indonesia dengan merek Jakarta. Selama ini, penyandang disabilitas netra di Indonesia memakai tongkat yang didatangkan dari Jepang, Belanda, atau Thailand.

Kaiden Diwidjo kemudian tinggal di Panti Sosial Bina Netra Solo, Jawa Tengah. Di sana, dia kembali belajar menjalani kehidupan sehari-hari, seperti mandi dan sikat gigi. "Dalam hati saya bilang, ini belajar apa? Saya pernah melihat. Semua ini sudah pernah dan bisa saya lakukan," ujar dia.

Lelaki kelahiran Solo, 9 April 1955 itu kemudian memutuskan pindah ke Jakarta. Dia bergabung di lembaga rehabilitasi Tunanetra PSBN Tanmiat, Bekasi. Saat itu dia tertarik mengikuti pelatihan perbengkelan, seperti mengelas, memotong dan merangkai benda benda logam, yang diadakan lembaga pendanaan Jepang.

"Sebelum buta, saya pernah bekerja di instalasi pemasangan kabel. Kebetulan juga saya lulusan STM," kata Kaiden. Dengan latar belakang perbengkelan itu, Kaiden tidak kesulitan mengikuti uji kompetensi di Cibinong, Bogor. Pada 1994, Kaiden menjadi satu-satunya peserta dengan disabilitas yang lulus ujian kompetensi berhak mengikuti pelatihan perbengkelan. Kemampuan Kaiden yang dapat diadu dengan peserta uji kompetensi lainnya adalah mampu menggunakan mesin pemotong berkecepatan tinggi dengan hasil yang sangat halus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Satu hari, dia tertarik dengan tongkat yang biasa dipakai teman-teman Tunanetra. Dia selalu bertanya kepada penyandang disabilitas netra yang membawa tongkat, dari mana tongkat itu dibuat? "Jawabannya selalu impor. Ada yang dari Jepang atau Belanda," ujar Kaiden. Berangkat dari situ, Kaiden mulai berpikir membuat tongkat Tunanetra asli Indonesia. Tentu dia mempelajari tongkat dari Jepang dan Belanda dulu sebagai contoh. Seiring berjalannya waktu, Kaiden mulai berkreasi dengan tongkat buatannya.

Satu per satu tongkat Tunanetra merek Jakarta buatan Kaiden mulai dilirik beberapa lembaga donor. Salah satunya sebuah bank milik pemerintah yang akan menyumbang tongkat untuk Tunanetra. Sejumlah lembaga non-provit juga mendorong usahanya yang bergerak di bidang pemberdayaan disabilitas. Di awal tahun 2000, Kaiden diminta menyebarkan keterampilannya membuat tongkat Tunanetra ke wilayah luar Jawa. Mulai dari Martapura, Palembang, beberapa daerah di Kalimantan, hingga Maluku. "Namun dari hasil lokakarya itu, yang tetap berkembang ada di Palembang dan Surabaya," ujar Kaiden

Kini Kaiden adalah salah satu pemasok tongkat Tunanetra di beberapa lembaga pemberdayaan. Selain harga tongkat yang relatif murah, keistimewaan tongkat Kaiden adalah model yang bisa dipesan sesuai keinginan pemiliknya. "Harga tongkat sekitar Rp 350 – 600 ribu per 10 batang," ujar Kaiden.

Setiap bulannya, mantan Ketua DPC Pertuni Jakarta Utara ini dapat memasok sekitar 50 - 600 batang tongkat Tunanetra ke seluruh Indonesia. Lantaran model yang bisa disesuaikan dengan pesanan dan pengerjaan yang cepat, tongkat Kaiden mulai merambah ke Malaysia dan Singapura. "Ada yang memesan tongkat lipat 7. Saya tidak hanya mendesain bentuknya, tapi juga menghitung kekuatannya agar tidak bengkok saat digunakan," kata Kaiden.

Sekarang, kakek dua cucu ini tinggal sendirian di rumahnya. Sehari-hari dia dibantu dua orang asisten dalam mengerjakan tongkat.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

3 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai meninjau Instalasi Jaringan Distribusi Air PAM di Kelurahan Kebon Kosong di Jl. Kemayoran Gempol RW.04 Kel. Kebon Kosong, Selasa, 24 November 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta


BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

7 hari lalu

Ilustrasi lowongan pekerjaan. ANTARA/R. Rekotomo
BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

Rrekrutmen Bersama BUMN (RBB) dimulai Sabtu, 23 Maret 2024. BUMN menyediakan 688 lapangan pekerjaan dengan 1.830 posisi.


Al-Quran Braille, Solusi Penyandang Tunanetra di Yayasan Raudlatul Makfufin

8 hari lalu

Rumah produksi Al Quran Brailler di Kota Tangerang Selatan sudah membuat Al Quran untuk penyandang tunanetra di Indonesia sejak 2012. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Al-Quran Braille, Solusi Penyandang Tunanetra di Yayasan Raudlatul Makfufin

Pada bulan Ramadan ini pesanan Al-Quran braille di Yayasan Raudlatul Makfufin sudah mencapai 300 set.


Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

22 hari lalu

Raditya Arief. Ui.ac.id
Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?


Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

23 hari lalu

Warga mengikuti mudik gratis bertajuk Mudik Dinanti, Mudik Di Hati BUMN, di JICT II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin 17 April 2023. Total peserta program mudik gratis Pelindo Group 2023 mencapai 3.650 orang dengan menggunakan 73 unit bus yang di selenggarakan di beberapa kota seperti Jakarta, Medan, Surabaya, Makassar, dan Bulukumba. Tempo/Tony Hartawan
Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

Kementerian BUMN kembali gelar program mudik gratis bertema "Mudik Asyik Bersama BUMN 2024" jelang perayaan Ramadan 2024


Anies Bertemu Komunitas Disabilitas, Serap Aspirasi dan Sebut Pentingnya Rumah Bagi Semua

26 hari lalu

Anies Baswedan bertemu dengan komunitas disabilitas. Foto: Instagram.
Anies Bertemu Komunitas Disabilitas, Serap Aspirasi dan Sebut Pentingnya Rumah Bagi Semua

Menurut Anies, Indonesia sudah selayaknya jadi rumah bagi semua, khususnya bagi para penyandang disabilitas.


Pendaftaran Beasiswa Australia Awards 2025 Telah Dibuka, Ini Syarat dan Ketentuannya

29 hari lalu

Yulia, alumnus IPPNU Pagerwojo, Perak Jombang yang berhasil mendapat beasiswa Magister Monash University Australia (Foto : Dok. Yulia)
Pendaftaran Beasiswa Australia Awards 2025 Telah Dibuka, Ini Syarat dan Ketentuannya

Beasiswa Australia Awards 2025 kini sudah dibuka. Tersedia untuk S2 dan S3 dan kursus singkat.


Bamsoet Apresiasi Perpedin Sebagai Bagian Dari Penggerak Perekonomian

29 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Perpedin Sebagai Bagian Dari Penggerak Perekonomian

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mengapresiasi Perkumpulan Pengusaha Disabilitas Indonesia (Perpedin) yang menjadi wadah bagi para penyandang disabilitas untuk mandiri secara ekonomi.


Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

30 hari lalu

Tiga peserta difabel berhasil lolos pada rekrutmen Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS). Istimewa
Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

Dua peserta difabel lolos SIPSS Polri sebagai dokter dan operator IT. Ini syarat mendaftar SIPSS Polri.


KCIC Sediakan Layanan Penumpang Berkebutuhan Khusus di Whoosh, Ada Petugas hingga Fasilitas Bantuan

31 hari lalu

Sejumlah penyandang disabilitas yang tergabung dalam Motor Disable Federation (Modif) Indonesia mencoba kereta cepat Whoosh pada Ahad, 3 Desember 2023. ANTARA/HO-PT KCIC
KCIC Sediakan Layanan Penumpang Berkebutuhan Khusus di Whoosh, Ada Petugas hingga Fasilitas Bantuan

Saat ini KCIC menyediakan layanan untuk membantu penumpang berkebutuhan khusus saat menggunakan Whoosh, mulai dari petugas dan fasilitas tambahan.