Implan Koklea Bantu Penyandang Disabilitas Pendengaran

Kamis, 2 Agustus 2018 13:38 WIB

Ilustrasi pemeriksaan telinga. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Penyandang disabilitas gangguan pendengaran dapat menggunakan sebuah teknologi yang dapat meningkatkan peran rumah siput. Teknologi yang digunakan adalah pemasangan sel rambut buatan di dalam rumah siput. Sel rambut buatan itu berupa elektroda sepanjang 0,4 – 0,6 milimeter yang dimasukkan ke dalam rongga di rumah siput bernama Skala.

Baca juga:
Apa Itu Implan Koklea dan Bedanya dengan Alat Bantu Dengar

"Elektroda tersebut dapat menggantikan fungsi sel rambut dalam menghantarkan rangsang suara ke otak," ujar Dokter Spesialis Bedah Telinga Hidung Tenggorokan, Kepala Leher, dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo atau RSCM, Harim Priyono di acara peluncuran komunitas Keluarga Implan Kokhlea Indonesia atau KIKI di Kebun Raya Bogor, Ahad 29 Juli 2018.

Menurut Harim, di sepanjang badan elektroda terdapat 6 sampai 12 penampang logam. Benda tersebut mengantarkan rangsangan listrik ke batang otak, sehingga otak dapat mengubah rangsangan listrik menjadi persepsi suara. "Hasil suaranya cukup baik, ada yang sampai bisa menangkap nada suara dalam lagu, meski tidak dapat menebak siapa penyanyinya," ujar Harim.

Pemasangan implan kokhlea harus melalui operasi pembedahan kepala. Karena itu, proses pemasangan melibatkan dokter spesialis bedah, telingan hidung tenggorokan atau THT, tumbuh kembang anak, jantung, anestesi, bahkan spesialis mata. Pemasangan implan dilakukan lebih dari dua jam. Setelah implan koklea dimasukkan, maka tes suara dapat dilakukan sekitar 6 jam berikutnya.

Advertising
Advertising

Implan koklea.

Meski begitu, teknologi ini tidak dapat diterapkan pada gangguan pendengaran yang terjadi di luar rumah siput. Selain itu, teknologi ini hanya bagi mereka yang memiliki ambang dengar di atas 80 desibel atau profound hearing impairment.

Azelia Salsabila, 14 tahun, pemakai implan koklea selama 7 tahun mengatakan, bunyi yang didengarnya jauh lebih jernih dibanding memakai Alat Bantu Dengar atau ABD konvensional. "Saya dapat mendengar suara desir angin, dulu memakai ABD tidak bisa," ujar Azelia di acara tersebut.

Menurut Azelia kekurangan implan koklea adalah terlalu sensitif terhadap suara keras. Misalnya, dia merasa kurang nyaman ketika mendengar suara teriakan atau suara dengan frekuensi tinggi. "Rasanya ribut sekali," ujarnya.

Karena penggunaan implan melibatkan satu unit alat dan salah satu alatnya berada di luar telinga, maka ada beberapa pantangan aktivitas bagi pemakai implan. Menurut Harim, pemakai implan sebaiknya tidak melakukan kegiatan yang melibatkan paparan guncangan atau getaran pada kepala. "Misalnya olahraga beladiri atau outdoor yang terlalu ekstrem seperti terjun dari ketinggian," ujar Harim. Sedangkan renang tetap dapat dilakukan karena ada implan yang terbuat dari bahan kedap air.

Pemakai implan juga tidak perlu khawatir resiko ikutan setelah pemasangan implan. Sebab, menurut Harim, implan tidak akan mengganggu saraf di organ lain, seperti otak, mata, hidung, atau tenggorokkan. Harga Implan Kokhlea cukup mahal. Satu unit berkisar Rp 150 sampai 350 juta. Jika berdasarkan diagnosa medis, kedua telinga harus memakai alat ini, makaa harg yang harus dibayar juga dua kali lipat. "Meski begitu, operasi pemasangannya dapat ditanggung BPJS," ujar Harim.

Dari data Keluarga Implan Koklea Indonesia atau KIKI, ada sekitar 1.500 pengguna implan di seluruh Indonesia. Namun angka ini tergolong sedikit dari jumlah penduduk Indonesia dengan gangguan pendengaran yang mencapai lebih dari 1 juta jiwa.

Berita terkait

Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

3 hari lalu

Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta

Baca Selengkapnya

BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

6 hari lalu

BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

Rrekrutmen Bersama BUMN (RBB) dimulai Sabtu, 23 Maret 2024. BUMN menyediakan 688 lapangan pekerjaan dengan 1.830 posisi.

Baca Selengkapnya

Pakar Jelaskan Manfaat Implan Koklea untuk Perbaiki Pendengaran

13 hari lalu

Pakar Jelaskan Manfaat Implan Koklea untuk Perbaiki Pendengaran

Implan koklea untuk memperbaiki pendengaran memiliki risiko efek samping dan komplikasi yang minim sehingga relatif aman untuk dilakukan.

Baca Selengkapnya

Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

21 hari lalu

Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?

Baca Selengkapnya

Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

22 hari lalu

Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

Kementerian BUMN kembali gelar program mudik gratis bertema "Mudik Asyik Bersama BUMN 2024" jelang perayaan Ramadan 2024

Baca Selengkapnya

Anies Bertemu Komunitas Disabilitas, Serap Aspirasi dan Sebut Pentingnya Rumah Bagi Semua

26 hari lalu

Anies Bertemu Komunitas Disabilitas, Serap Aspirasi dan Sebut Pentingnya Rumah Bagi Semua

Menurut Anies, Indonesia sudah selayaknya jadi rumah bagi semua, khususnya bagi para penyandang disabilitas.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Beasiswa Australia Awards 2025 Telah Dibuka, Ini Syarat dan Ketentuannya

28 hari lalu

Pendaftaran Beasiswa Australia Awards 2025 Telah Dibuka, Ini Syarat dan Ketentuannya

Beasiswa Australia Awards 2025 kini sudah dibuka. Tersedia untuk S2 dan S3 dan kursus singkat.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Perpedin Sebagai Bagian Dari Penggerak Perekonomian

29 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Perpedin Sebagai Bagian Dari Penggerak Perekonomian

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mengapresiasi Perkumpulan Pengusaha Disabilitas Indonesia (Perpedin) yang menjadi wadah bagi para penyandang disabilitas untuk mandiri secara ekonomi.

Baca Selengkapnya

Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

29 hari lalu

Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

Dua peserta difabel lolos SIPSS Polri sebagai dokter dan operator IT. Ini syarat mendaftar SIPSS Polri.

Baca Selengkapnya

KCIC Sediakan Layanan Penumpang Berkebutuhan Khusus di Whoosh, Ada Petugas hingga Fasilitas Bantuan

30 hari lalu

KCIC Sediakan Layanan Penumpang Berkebutuhan Khusus di Whoosh, Ada Petugas hingga Fasilitas Bantuan

Saat ini KCIC menyediakan layanan untuk membantu penumpang berkebutuhan khusus saat menggunakan Whoosh, mulai dari petugas dan fasilitas tambahan.

Baca Selengkapnya